Jenis-Jenis Metode Penarikan Sampel (Non Probabilitas)


JENIS METODE PENARIKAN SAMPEL (NON PROBABILITAS)  
Secara garis besar ada dua jenis metode penarikan sampel  yaitu: sampel probabilitas dan non probabilitas.

1. Penarikan Sampel dengan Non Probabilitas
Sampel diambil dari populasi bukan berdasarkan peluang, sering dinamakan sampel non probabilitas. Ketelitian dan kerepresentatifan sampel tidak dapat ditaksir dan akibatnya tidak mungkin menggeneralisasikan hasil sampel terhadap populasi dengan derajat keyakinan tertentu. Metode penarikan sampel  yang termasuk nonprobabilitas adalah :

a. Sampel Seadanya (accidental sampel)
Peneliti memilih sampel yang tersedia di hadapannya. Sebagai contoh, seorang peneliti yang ingin mengetahui selera rokok apa yang disukai oleh pengemudi becak, bisa datang ke kios rokok di pinggir jalan dan selanjutnya mewawancarai pengemudi becak yang kebetulan membeli rokok di kios rokok tersebut. Peneliti ingin mengetahui kualitas pelayanan puskesmas, kemudian mengambil sampel pasien yang datang bekujung ke puskesmas pada saat penelitian tanpa ada kriteria tertentu. 
Metode sampel ini tidak mempermasalahkan apakah sampel yang diambil mewakili populasi karena bukan dimaksudkan untuk menaksir parameter populasi. Metode ini dirancang untuk melihat fenomena di masyarakat dengan cara mudah dan sederhana, sehingga hasilnya bisa ditelaah dalam waktu singkat.

b. Sampel Purposif (Purposive Sampel)
Metode sampel ini dilakukan berdasarkan pertimbangan perorangan atau pertimbangan peneliti, yang berusaha untuk memperoleh sampel yang menurut pendapatnya nampak mewakili populasi. Hanya mereka yang dianggap ahli yang patut memberikan pertimbangan untuk pengambilan sampel yang diperlukan. Kelemahan selama ini peneliti berani memberikan pertimbangan dalam hal pemilihan sampel padahal peneliti belum ahli dalam bidang yang diteliti. Metode ini sangat cocok untuk studi kasus dimana banyak aspek dari kasus tunggal yang representatif diamati dan dianalisis. Sebagai contoh, seorang peneliti ingin mengetahui persepsi masyarakat tentang keberadaan bidan di desa. Sampel yang diamati dalam penelitian ini adalah tokoh masyarakat, dan kader posyandu dengan pertimbangan bahwa tokoh masyarakat dan kader merupakan kunci informasi yang dapat mewakili seluruh masyarakat.

c. Sampel Kuota (Quota Sampel)
Pada prinsipnya sampel kuota lebih baik dari pada sampel seadanya. Metode ini sudah memperhatikan kelas tertentu dan kategori tertentu. Sebagai contoh, jika diketahui bahwa dalam suatu populasi perbandingan antara laki-laki dan perempuan adalah 1 : 2, maka peneliti cukup mengambil sembarang sampel yang perbandingan laki-laki dan perempuannya 1 : 2.


Baca Juga

Post a Comment for "Jenis-Jenis Metode Penarikan Sampel (Non Probabilitas)"